Sabtu, 18 April 2009

Hanuman: Boy Warrior, Game Konsol PS2 Buatan India

Semua sudah tahu bahwa India adalah negara yang mengembangkan kemampuan dan meraih pasar teknologi informasi (TI) internasional secara agresif. Begitu kuat pamor negara ini, hingga banyak tenaga kerja lokal di negara asal vendor-vendor internasional yang tersingkir. Yang membuat saya terkejut adalah kini India mulai berekspansi ke ranah pembuatan game konsol. Dengan penuh keyakinan Aurona Technologies, pengembang asal negara ini, meluncurkan game konsol pertamanya, Hanuman: Boy Warrior, untuk Sony Playstation2.

Namun demikian, seperti diberitakan dalam situs kotaku gameplay pada game ini kurang menarik. Game ini mengusung cara bermain petualangan beat-em-up, seperti yang pernah kita lihat pada God Of War. Memang keputusan ini tepat mengingat cerita asli Hanuman yang sarat petualangan. Namun tampaknya gaya beat-em-up yang ditampilkan agak monoton, padahal pemain mengharapkan kualitas petualangan yang paling tidak setara dengan God Of War.

Selain itu, walaupun sudah dipoles dengan efek khusus yang cukup menarik, laju game yang berada di bawah kisaran 30 fps dan minim variasi animasi gerakan tokoh, membuat petualangan Hanuman menjadi agak tertatih-tatih.

Kabar yang kurang sedap lainnya, ternyata game ini mendapat tentangan dari komunitas Hindu di Amerika. Sungguh aneh karena game ini tidak menuai kritik serupa dari India sendiri, yang notabene masyarakatnya mayoritas beragama Hindu.

Lepas dari semua kekurangan di atas, saya salut atas tekad dan keberanian pengembang game ini. Kapan ya Indonesia dapat menghasilkan karya yang setara?

Jumat, 17 April 2009

Akhirnya playable demo Final Fantasy XIII....., Lalu?

Begitulah, akhirnya demo playable game Final Fantasy XIII (FF XIII) diluncurkan dalam bundle Final Fantasy Advent Children Bluray. Harganya pun tak tanggung-tanggung, bisa mencapai US $ 70. Bagi yang belum bisa membelinya, dapat melihat cuplikannya di youtube atau situs-situs pembahas game lainnya. Demo yang berdurasi sekitar 1 jam ini menampilkan cerita pembuka FF XIII dan pertempuran-pertempuran awalnya.

Kualitas video cerita baik fmv maupun yang di-render oleh in-game engine tidak perlu diragukan lagi sejak FF XII yang diluncurkan untuk PS2. Hanya saja dalam game ini, kualitas detil untuk high definition display tampak lebih ditonjolkan. Mengenai alur pertempuran, semula saya mengira akan terjadi pertempuran secara langsung di area cerita seperti pada Chrono Trigger, namun ternyata alur seperti itu hanya terjadi pada pertempuran awal. Selebihnya pertempuran akan dipindahkan ke arena pertempuran sendiri (battle scene) seperti pada serial FF lainnya, kecuali FF XII tentunya. Berhubung tim pengembang game ini adalah juga yang mengembangkan FF X, maka kita dapat mengharapkan alur pertempuran turn based dengan tempo cepat.

Lalu kenapa ada "Lalu" dalam posting ini. Mungkin karena lamanya menunggu peluncuran game ini, saya hampir tidak tertarik untuk memainkannya. Bagaimana tidak, untuk versi jepang saja peluncurannya dijadwalkan baru pada akhir tahun 2009, jadi untuk versi terjemahan bahasa inggrisnya bisa memakan waktu lebih lama lagi untuk peluncurannya. Coba ingat peluncuran FFXII berbahasa inggris yang memakan waktu hampir enam bulan. Jadi daripada ikut serta dalam animo untuk membeli bundle bluray tapi masih menunggu lama untuk memainkannya, lebih baik saya mainkan game lainnya. Kalaupun penasaran, banyak penggemar seri FF yang berbaik hati meng-upload videonya.

Jadi selamat menunggu....

Sabtu, 11 April 2009

Kebangkitan Wolfenstein

Bagi Anda yang pernah mencicipi permainan komputer pada era awal 90-an pasti ingat dengan Wolfenstein. Game ini merupakan salah satu penggagas ide genre permainan first person shooter (fps). Lahir dari kreatifitas pengembang Id Software, game ini bercerita tentang keadaan alternatif perang dunia kedua. Anda akan berhadapan dengan Hitler dan kakitangannya. Uniknya pada akhir cerita, Hitler yang Anda hadapi adalah Hitler mekanik.

Cara bermainnya pada saat itu relatif sederhana, Anda hanya menerobos labirin markas musuh dari pintu ke pintu. Sepanjang permainan tidak ada kejutan saat Anda membuka pintu, karena hampir tidak ada penjaga yang ditempatkan di dekatnya. Satu-satunya kesulitan adalah saat Anda salah menerobos ruangan penuh pasukan sambil tergesa-gesa. Sistem pergerakan karakter saat itu juga sederhana. Anda bisa melakukan manuver standar, tapi tidak bisa menengok ke bawah atau ke atas. Wajar saja, karena labirin ini berlanskap datar, tanpa tangga. Anda dapat mencapai lantai lain hanya dengan menggunakan elevator. Dampak lain sistem pergerakan ini adalah Anda hanya bisa mentarget bagian dada lawan, sehingga tidak ada lawan yang dapat anda tewaskan dengan satu tembakan fatal.

Pada tahun 2003, Wolfenstein juga pernah diluncurkan pada konsol PS2. Pada saat itu game ini sudah memiliki karakteristik genre fps pada umumnya, yaitu bisa menengok dan berjalan menyamping (strafing). Selain grafik yang lebih baik daripada pendahulunya, tokoh utama juga dibekali dengan kemampuan untuk melompat dan melakukan tendangan. Aksi yang ditampilkan saat itu tidak hanya berupa upaya menerobos markas lawan, tetapi kadang diselingi oleh aksi infiltrasi secara sembunyi-sembunyi. Sayangnya AI prajurit terlalu sederhana atau mungkin juga diasumsikan memiliki kepekaan indra yang sangat tinggi, sehingga ketika kita salah mengambil posisi berjingkat-jingkat, lokasi kita langsung diketahui.

Kini di tengah hingar-bingarnya genre fps pada konsol generasi baru, Xbox360 dan PS3, Wolfenstein akan diluncurkan kembali. Berlatar belakang cerita alternatif Perang Dunia II, kita akan memerankan seorang tokoh asal Amerika berprofesi sebagai wartawan yang secara tidak sengaja mengetahui proyek mistis rahasia yang sedang dikerjakan oleh Nazi. Dari segi grafis, selain menampilkan ciri khas genre fps, game ini akan menampilkan sisi dunia lain dari lokasi yang sedang dijelajahi. Pada sisi dunia lain itu, kita akan menemukan solusi lain dalam memecahkan teka-teki suatu lokasi dan bahkan cara lain dalam mengalahkan lawan. Teknik visualisasi dualisme dunia ini telah diperkenalkan sebelumnya oleh serial game Soul Reaver buatan Eidos, namun apa yang ditampilkan dalam Wolfenstein akan lebih dramatis. Dari cuplikasi permainan yang banyak beredar, tampak bahwa aksi tokoh utama digambarkan secara halus dan realistis. Dengan demikian harapan untuk merasakan pertempuran yang sengit masih ada.

Game ini akan diluncurkan dalam tahun 2009 untuk Xbox360, PS3, dan PC.

Jumat, 10 April 2009

Bioshock 2 Siap Tayang

GDC 2009 akhirnya menampilkan gameplay Bioshock 2. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya pemain akan dapat berperan sebagai Big Daddy, dan dalam perhelatan inilah karakter ini ditampilkan untuk dimainkan. Bagi yang penasaran, dapat melihatnya dalam video acara yang diliput oleh gametrailerstv, di sini.

Sekilas tidak ada perubahan yang berarti pada antarmuka seorang Big Daddy dibandingkan dengan saat kita berperan sebagai Jack dalam Bioshock sebelumnya. Pada antarmuka terdapat indikator sisa HP dan plasmid. Yang menarik adalah sebagai Big Daddy pemain tidak hanya dipersenjatai dengan bor, namun dapat berganti menjadi senjata lainnya. Dalam demonstrasinya, Big Daddy juga memiliki grenade launcher. Uniknya perluru senjata ini berjenis pembakar (incendiary), sehingga sasaran kadang tidak langsung tewas dan berlari-lari di selingi kobaran api.

Game ini akan diluncurkan untuk Xbox360 dan PS3 dalam waktu yang sama.

Kamis, 02 April 2009

April Fools from Kojima Production

Ada-ada saja usaha Kojima Production dalam memperingati April Mop (April Fools) yang jatuh pada 1 April yang lalu. Tim ini membuat video khusus yang menampilkan Kolonel Campbell dalam rentetan aksi Raiden saat menumpas sekumpulan Gekko. Videonya dapat dilihat di sini.

Semula saya mengira bahwa video itu adalah buatan penggemar serial Metal Gear Solid. Namun setelah melihat keseluruhan video saya yakin bahwa hanya tim Kojima Production yang dapat membuatnya. Hal ini terlihat dari halusnya animasi dan tekstur pada karakter yang dimanipulasi (Kolonel Campbell memakai pelindung kepala milik Raiden). Itulah keuntungan cut scene yang dibuat dengan menggunakan engine in game, hanya dengan mengganti skin obyek dapat menghasilkan alur cerita yang berbeda jauh maknanya. Dalam hal ini, rentetan aksi serius, berubah menjadi parodi yang menggelikan :D

Tokyo Beat Down

Genre permainan beat 'em up alias berpetualang sambil berkelahi ternyata belum punah. Tanpa diduga-duga, genre ini mampir ke Nintendo DS dalam game berjudul Tokyo Beat Down. Dalam game ini, kita dapat berperan sebagai satu dari lima anggota kepolisian Tokyo. Uniknya nama tokoh-tokoh dalam game tidak diubah sebagaimana adaptasi pada kebanyakan game asal Jepang ketika masuk ke pasar Amerika. Terima kasih pada ATLUS US atas usahanya dalam mempertahankan keaslian game ini.

Penggambaran karakter dalam game ini menggunakan hasil render 3D, tidak seperti beberapa game dengan genre sama yang yang pernah hadir pada konsol Nintendo yang menggunakan kartun. Hasilnya, game ini tidak terlihat ketinggalan jaman dan aliran aksi tokoh-tokohnya terlihat lebih halus. Selain itu game ini disertai dengan beberapa cut scene yang juga hasil render 3D, sehingga tidak kalah dengan kualitas game Nintendo DS lain yang diluncurkan akhir-akhir ini.

Dalam game ini, pemain tidak hanya berkelahi dengan tangan kosong, namun juga dapat menggunakan senjata api. Bahkan senjata yang dihadirkan berragam, mulai pistol hingga shotgun. Walaupun begitu, jangan khawatir, pertarungan tidak akan berat sebelah karena kakitangan musuh pun dibekali dengan perlengkapan yang sama. Dalam pertarungan tangan kosong, tiap karakter memiliki jurus andalan, masing-masing digambarkan secara unik.

Kekurangan dalam game ini adalah pola serangan musuh, terutama kakitangan musuh, yang cukup sederhana dalam menyerang tokoh kita. Akibatnya game ini mungkin akan terasa cepat membosankan bagi pemain yang mengharapkan variasi aksi dalam pertarungan.

Bagi pemilik Nintendo DS yang kangen dengan genre klasik ala arcade sebaiknya tidak melewatkan game ini. Tokyo Beat Down akan hadir pada awal April 2009. Selamat mencoba.